Rabu, 16 Desember 2009

Jalan Bus

Adzan subuh berkumandang, menandakan telah masuknya waktu solat subuh. Seperti biasa penduduk sekitar Kampung Kedamaian berbondong-bondong pergi ke masjid untuk solat subuh berjamaah. Hal ini merupakan salah satu kebiasaan penduduk kampung tersebut baik tua maupun muda, baik kaya maupun miskin, tidak terkecuali Jono anak seorang dokter gigi. Jono merupakan siswa Kelas 3 di sebuah SMA yang ada di Jakarta Pusat. Pagi-pagi dia sudah mempersiapkan diri untuk berangkat menuju sekolahnya. Maklum, rumah Jono berada di Bekasi, Jawa Barat. Sedangkan sekolahnya berada di Jakarta Pusat.
Pagi ini, dia pergi menuju sekolahnya dengan menaiki bus yang setiap pagi memang mengantar penduduk sekitar menuju Jakarta. Di dalam bus Jono mencari kursi yang masih kosong.”Disini penuh, disana penuh. Duh, mana nih kursinya kok nggak ada yang kosong”, pikir Jono. Setelah mencari-cari kursi yang kosong, namun usahanya tersebut tidak membuahkan hasil. Dan akhirnya Jono pun berdiri, didalam perjalannya menuju sekolah.
Di tengah perjalanan, Jono melihat kearah jam tangannya. Ternyata, waktu di jam tangan Jono masih menunjukan pukul 5.35 WIB. Namun jalanan mulai terasa agak padat, di penuhi oleh banyak kendaraan. Baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jalanan semakin terasa padat ketika memasuki kawasan Jakarta.
Jono membayangkan bagaimana jika dia bangun kesiangan “Duh gimana aku kesiangan pasti aku terjebak macet di jalan dan akhirnya aku terlambat datang ke sekolah lalu di hukum oleh pak Kasim bisa ribet urusannya”, pikir Jono..
Setelah menghabiskan beberapa waktu di dalam bus yang penuh sesak. Akhirnya Jono sampai di sekolah tepat waktu, tepat sepuluh menit sebelum bel masuk. Di sekolah dia memperhatikan pelajaran serius seperti biasanya. pada jam istirahat Jono pergi ke kantin sekolah bersama teman-temanya.
Di kantin dia makan sambil mengobrol Di kantin dia makan sambil mengobrol tentang masalah penting maupun yang tidak penting. Salah satunya,”Gus, aku ada tebak-tebakan kamu jawab ya.”, ujar Jono kepada Agus.
“Apa Jon?, buruan aku mau jawab. Tapi, kalau tebak-tebakannya nggak bermutu, aku nggak mau jawab”, balas Agus kepada Jono.
“Tenang aja, tebak-tebakan satu ini dijamin bemutu.”ujar Jono kepada Agus.
”Iya aku tahu, cepetan”. Ujar agus.
“Gus, aku mau tanya, kira-kira siapa yang tahu harga Monas?”, Tanya Jono.
”Hm…, presiden”, ujar Agus dengan penuh keyakinan.
“kurang tepat, coba lagi!”, bantah Jono.
“hm…, Gubernur” jawab Agus lagi.
“bukan…” bantah Jono lagi kepada Agus.
“jadi Apa dong Jon?”,tanya Agus kepada Jono.
“jawabannya, ya supir bajaj lah….” Jawab Jono kepada Agus.
“Loh kok begitu?”, tanya Agus lagi kepada Jono seakan tidak percaya.
“ya, iyalah. Coba kamu tanya sama supir bajaj, Mas berapa Monas?, pasti dijawab sama supir bajaj kalau deket sepuluh ribu, kalau jauh yah dua puluh ribu.”Jawab Jono meyakinkan.
“yah, klo gitu sih aku juga tahu”, jawab Agus seakan tidak percaya.
Setelah menghabiskan waktu untuk belajar di sekolah, akhirnya Jono pulang ke rumah dengan cara yang sama, yaitu dengan cara naik bus. Beruntung Jono kali ini mendapatkan tempat untuk duduk.
Seperti biasa, siang hari jalanan sangat padat, bus-bus menumpuk di jalan karena menunggu penumpang. Hal ini biasa dirasakan oleh Jono. Jalan semakin ramai, di dalam bus penumpang semakin banyak membuat suasana di dalam bus penuh sesak.
Jono yang sedang duduk, tiba-tiba dia merasa ada yang memegang kantong celananya. Setelah itu dirogoh kantongnya, bukannya dompet yang di pegang, namun yang dia pegang adalah tangan seorang pencopet yang sudah memegang dompetnya, spontan Jono berteriak “copet!”. Copet itu pun langsung berlari dan keluar dari bus tersebut. Dengan sigap Jono langsung bediri dari tempat ia duduk, dan berlari mengejar pencopet itu. Si pencopet tersebut berlari dengan lincah menyelip diantara mobil-mobil, jono pun tak mau kalah, dan masih mengejar pencopet itu. Karena terfokus dengan pencopet, dia tidak melihat bahwa disampingnya ada motor yang berjalanan, lalu Jono pun tertabrak motor itu dan terjatuh.
Ternyata Jono terjatuh dari tempat tidurnya, “ternyata yang tadi cuma mimpi” pikir Jono. Dilihatnya jam di kamar ternyata jam di kamar sudah menunjukan pukul enam pagi. Dia pun berlari menuju kamar mandi. Namun Ibu Jono berteriak dari dapur”Jon, kamu mau kemana hari ini?, tumben mandinya pagi, biasanya hari minggu kamu mandi agak siang”. Ternyata hari ini adalah hari minggu.

1 komentar:

  1. CASINO GIVES $18K FREE CASH FOR PLAY | KLUB
    +87888-6717-casino-bonus.bonus.club.site. 수원 출장안마 *Casino Bonus Type: No Code 광양 출장안마 Required. Casino Name: GOLDENWOOD 제천 출장샵 RESORT 부산광역 출장샵 CASINO GIVES $18K FREE CASH 속초 출장마사지 FOR PLAY.

    BalasHapus

yang numpang baca atau lewat komentarnya dong sekalian